PENKES & PENGUATAN MENTAL PRA KHITAN DI SD MUHAMMADIYAH PONTIANAK BERBASIS GERAKAN 'AISYIYAH SEHAT

The article discusses the Islamic practice of circumcision, also known as khitan or sunat. It is believed to have been practiced since the time of Prophet Ibrahim, and Prophet Muhammad is said to have been circumcised at the age of 80. While there is no specific age at which circumcision must be performed, it is important to ensure that the child is both physically and psychologically mature enough to undergo the procedure. Parents should also educate their children about the importance of circumcision and its benefits, including improved hygiene and reduced risk of certain diseases. The article also highlights the role of circumcision as a means of sex education for children, teaching them the importance of maintaining their own health. To help prepare children for the procedure, a health education program was conducted using relaxation techniques to reduce anxiety and build mental resilience. Overall, this project aimed to provide community service by promoting the practice of circumcision and educating children about its benefits and importance in Islamic tradition. It was funded by a research grant from the Muhammadiyah Higher Education and Research and Community Service Council.

PENKES & PENGUATAN MENTAL  PRA KHITAN DI SD MUHAMMADIYAH PONTIANAK  BERBASIS GERAKAN 'AISYIYAH SEHAT
https://p3mi.itekesmukalbar.ac.id/uploads/images/202303/image_600x460_640acf734c7b8.jpg
PENKES & PENGUATAN MENTAL  PRA KHITAN DI SD MUHAMMADIYAH PONTIANAK  BERBASIS GERAKAN 'AISYIYAH SEHAT
PENKES & PENGUATAN MENTAL  PRA KHITAN DI SD MUHAMMADIYAH PONTIANAK  BERBASIS GERAKAN 'AISYIYAH SEHAT
PENKES & PENGUATAN MENTAL  PRA KHITAN DI SD MUHAMMADIYAH PONTIANAK  BERBASIS GERAKAN 'AISYIYAH SEHAT

Khitan sudah disyariatkan sejak zaman Nabi Ibrahim. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Nabi Ibrahim Khalilur Rahman berkhitan setelah umur delapan puluh tahun“ (H.R. Bukhari 6298 dan Muslim 370). Khitan atau sunat (berasal dari bahasa arab al khatnu (yang artinya memotong). Al khatnu berarti memotong kulit yang menutupi kepala zakar (penis) dan memotong sedikit daging yang berada di bagian atas farji (klitoris), dan al khitan adalah nama dari bagian yang dipotong tersebut.

Secara syariat tidak ada ketentuan waktu khusus pada usia tertentu untuk khitan misal saat umur 5 tahun, 7 tahun, atau 10 tahun atau sebelum dan saat balig, diaman proses khitan memerlukan persiapan tidak hanya cukup dari segi kematangan fisologis melainkan juga kematangan psikologis. Faktor psikologis anak sangat berpengaruh terhadap proses kesiapan mental dan kelancaran khitan. Memberikan penjelasan pada anak mengenai segala sesuatu tentang khitan, termasuk alasan utama mengapa ia harus dikhitan dan dampak buruk apabila tidak segera melakukannya perlu utnuk diberikan sebagai bagian dari memberiakn pengetahuan dan penguatan mental.

Khitan sebagai sarana pendidikan seks pada anak yaitu salah satunya bentuk pengajaran pada anak untuk pentingnya menjaga kesehatan pada diri sendiri. Manfaat khitan umumnya adalah sebagai kesehatan, selain itu yang utama merupakan suatu bentuk tanda sempurnanya seorang muslim, kemaluan akan lebih mudah dibersihkan, sebagai bentuk ciri pengikut Nabi Muhammad SAW., dan menghindar dari berbagai penyakit.

Metode penyuluhan kesehatan yang dipilih dalam PkM ini adalah melalui diskusi dan simulasi salah satu cara penguatan mental sebelum khitan yaitu untuk menurunkan kecemasan melalui teknik relaksasi napas dalam pada siswa-siswa SD Muhammadiyah 1, 2, dan 3 Kota Pontianak.

PKM ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang memperoleh hibah Riset Muhammadiyah Batch VI tahun 2023 dari majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengabdian Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Penkes & Penguatan Mental Pra Khitan di SD Muhammadiyah 1 Pontianak

Penkes & Penguatan Mental Pra Khitan di SD Muhammadiyah 2 Pontianak

Penkes & Penguatan Mental Pra Khitan di SD Muhammadiyah 3 Pontianak

Kegiatan PkM ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang khitan dan cara penguatan mental atau membangun kesiapan mental sebelum khitan pada siswa-siswa SD Muhammadiyah 1, 2, dan 3 Kota Pontianak.

Tim pelaksana PkM dari ITEKES Muhammadiyah Kalimantan Barat bermitra dengan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Pontianak Selatan melalui Gerakan ‘Aisyiyah Sehat (GRAS) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan setiap individu/kelompok/masyarakat khususnya warga ‘Aisyiyah untuk hidup sehat dalam halini pada usia anak sekolah. Gerakan ‘Aisyiyah Sehat PCA Pontianak Selatan senantiasa berkomitmen dan bersinergi dengan program Pemerintah dalam upaya promotif dan preventif baik pada kelompok atau masyarakat sehat maupun yang berisiko tinggi memiliki masalah kesehatan. 

Doc. Tim Dosen ITEKESMUKALBAR